A.
Pengertian
paragraf
Paragraf adalah satu kesatuan pikiran,
suatu kesatuan yang lebih luas daripada kalimat. Ia merupakan himpunan dari kalimat-kalimat
yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk menjelaskan sebuah pikiran utama.
Melalui paragraf itu gagasan menjadi jelas oleh uraian tambahan,yang tujuannya
menonjolkan pikiran utama secara lebih jelas.Setiap paragraf hanya boleh
mengandung satu pikiran utama atau gagasan utama secara jelas.
B. Syarat paragraf
paragraf yang baik atau efektif adalah
sebuah paragraf telah memenuhi syarat-syarat tertentu sebagaimana dijelaskan di
bawah ini.Syarat tersebut di antaranya adalah :
1.
Kesatuan pikiran
Kalimat-kalimat dalam satu paragraf
menggambarkan pikiran yang saling berhubungan dan menunjukkan ikatan untuk
mendukung satu pikiran sebagai pikiran utama. Kesatuan pikiran dalam paragraf
berarti adanya hubungan tentang masalah yang menjadi pikiran utama.
Contoh
:
Industri perkapalan siap memproduksi jenis
kapal untuk mengganti kapal yang akan dibesituakan. Akan tetapi kemampuan
mereka terbatas. Kalau dalam waktu yang singkat harus memproduksi kapal
sebanyak yang harus dibesituakan, jelas industri dalam negeri tidak
mampu.Peningkatan kemampuan ini memerlukan waktu. Sebaiknya hal ini dilakukan
bertahap. Kalau bentuk peremajaan ini pemerintah sampai mengimpornya dari luar
negeri, tentu 62 peluang yang begitu besar untuk industri dalam negeri tidak termanfaatkan.
Berdasarkan contoh paragraf di atas dapat
dipahami bahwa hanya mengandung satu pikiran utama, yaitu penggantian kapal
yang akan dibesituakan. Pikiran utama ini kemudian diperinci dengan
beberapa pikiran penjelas, yaitu (1) kesiapan industri perkapalan dalam negeri,
(2) kemampuan terbatas, (3) pelaksanaan secara terbatas, dan (4) impor dapat
menghilangkan kesempatan. Penjelasan atau perincian itu diurutkan sedemikian
rupa sehingga hubungan antara satu kalimat dan kalimat yang lain membentuk
kesatuan yang bulat.
2.
Koherensi dan Kepaduan
Syarat yang kedua harus dipenuhi oleh
sebuah paragraf adalah harus mengandung koherensi atau kepaduan. Kepaduan itu
terjadi apabila hubungan timbal balik antara kalimat-kalimat yang membina
paragraf tersebut tersusun dengan baik. Kepaduan dalam paragraf dapat dibangun
dengan cara-cara tertentu dalam penggunaan bahasa berupa repetisi, kata ganti,
dan kata transisi
(a) Penggunaan repetisi
Repetisi adalah pengulangan kata kunci,
yaitu kata yang dianggap penting dalam sebuah paragraf. Kata kunci mula-mula
timbul pada awal paragraf kemudian diulang-ulang pada kalimat berikutnya.
Pengulangan itu berfungsi memelihara kepaduan semua kalimat.
Contoh
:
Faktur adalah tanda bukti penjualan
barang. Fakturada yang digabungkan dengan kuitansi dan faktur itu
disebut faktur berkuitansi. Faktur berkuitansi cocok dipakai
untuk penjualan tunai. Faktur yang kedua adalah faktur tanpa kuitansi.
Faktur tanpa kuitansi ini dapat dipakai baik untuk penjualan
tunai maupun kredit.
(b)
Penggunaan kata ganti
Kata ganti adalah kata-kata yang mengacu
kepada manusia atau benda. Kata ganti dapat bertugas menunjukkan kepaduan suatu
paragraf.
Contoh
:
Pak Amir dengan
segala senang hati memandangi padi yang tumbuh dengan subur. Ternyata usahanya
tidak siasia.Tinggal beberapa minggu lagi ia akan memetik hasilnya.
Sekarang telah terbayang di matanya, orang sibuk memotong, memikul padi
berkarung-karung, danmenimbunnya di halaman rumah. Tentu anaknya dan
istrinya akan ikut bergembira. Hasil padi yang cukup baik ini tentu akan
mengantarkan mereka menuju kebahagian.
(c)
Penggunaan kata transisi
Kata transisi adalah kata atau frase yang
digunakan untuk menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lain untuk
menjaga kepaduan paragraf. Sifat hubungan antarkalimat akan menentukan pilihan
kata /frase transisi yang dipakai dalam paragraf.
Contoh
:
64 Jam lima pagi saya bangun. Sesudah
itu, saya ke kamar mandi, lalu saya mandi berpakaian. Sesudah
itu, saya berpakaian. Setelah berpakaian, saya makan pagi. Sesudah
itu, saya pamit pada Ayah dan Ibu, lalu saya berangkat sekolah.
Paragraf di atas, menunjukkan bahwa semua
hubungan kalimat dikuasai kata transisi yang mengatur hubungan waktu.
Penggunaan kata transisi yang sama, seperti contoh di atas kurang baik, karena
dapat membosankan membacanya.
C. Kohesi dan koherensif
1.
Pengertian
Kohesi
Kohesi adalah hubungan antarbagian
dalam teks yang ditandai penggunaan unsur bahasa. Konsep kohesi pada dasarnya
mengacu kepada hubungan bentuk, artinya unsur-unsur wacana (kata atau kalimat)
yang digunakan untuk menyusun suatu wacana memiliki keterkaitan secara padu dan
utuh (Mulyana, 2005: 26). Contoh kohesi adalah sebagai berikut.
Listrik mempunyai
banyak kegunaan. Orang tuaku berlangganan listrik dari PLN. Baru-baru
ini tarif pemakaian listrik naik 25%, sehingga banyak masyarakat yang mengeluh.
Akibatnya, banyak pelanggan listrik yang melakukan penghematan. Jumlah
peralatan yang menggunakan listrik sekarang meningkat. Alat yang banyak
menyedot listrik adalah AC atau alat penyejuk udara. Di kantor-kantor
sekarang penggunaan alat penyejuk udara itu sudah biasa saja, bukan barang
mewah.
Contoh
wacana di atas dikatakan kohesif, karena menggunakan alat kohesi pengulangan,
misalnya listrik yang diulang beberapa kali. Namun, paragraf tersebut tidak
padu karena bagian-bagian paragraf itu tidak mempunyai kepaduan secara maknawi.
2.
Pengertian Koherensi
Koherensi adalah keterkaitan antara bagian yang satu dengan bagian yang
lainnya, sehingga kalimat memiliki kesatuan makna yang utuh
Contoh:
(a) Buah Apel ( Apple ) adalah salah satu buah yang sangat
tidak diragukan kelezatan rasanya. (b) Menurut beberapa penelitian dibalik
kelezatan dari rasa buah apel ternyata juga mengandung banyak zat-zat yang
bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita. (c) Untuk itu sangatlah penting untuk
mengkonsumsi buah apel. (d) Buah Apel memiliki kandungan vitamin, mineral dan unsur lain
seperti serat, fitokimian, baron, tanin, asam tartar, dan lain sebagainya. (e)
Dengan kandungan zat-zat tersebut buah apel memiliki manfaat yang dapat
mencegah dan menanggulangi berbagai penyakit. (f) Berikut ini adalah beberapa manfaat buah apel bagi kesehatan
yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber yaitu buah apel dapat mencegah penyakit asma, dapat
mengurangi berat badan, melindungi tulang, menurunkan kadar kolesterol,
mencegah kanker hati, kanker paru-paru, kanker payudara, kanker usus,
mengontrol diabetes, membersihkan dan menyegarkan mulut.
Bagian-bagian pada wacana
di atas saling mempunyai kaitan secara maknawi, kalimat di atas menjelaskan
secara rinci zat-zat dan manfaat yang terkandung dalam buah apel. Wacana itu
termasuk wacana padu karena hampir setiap kalimat berhubungan padu secara
maknawi dengan bagian lain. Selain itu, wacana itu juga kohesif. Ada beberapa
kata yang diulang (buah apel pada setiap kalimat). Jadi, wacana itu
harus kohesif dan dan koherensif. Bahkan keterpaduanlah (koherensi) yang harus diutamakan.

Komentar
Posting Komentar